Suasana sidak di pasar tradisional gamalama
Ternate, ST - Untuk mengoptimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate, Komisi II DPRD Kota Ternate melakukan sidak dan kunjungan di beberapa dinas dan instansi terkait.
Sidak dan kunjungan yang di lakukan selama dua hari, mulai dari Selasa (30/09/2025) dengan Rabu (01/10/2025), dengan sasaran beberapa dinas di antaranya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Pariwisata, Kantor PLN, dan Perumda Ake Gaale Kota Ternate.
Pimpinan dan nggota DPRD Komisi II kota Ternate melalui salah satu anggota komisinya Ade Rahmat Lamadihami saat di hubungi membenarkan bahwa komisi II semua turun lengkap melakukan Sidak dan kunjungan, mulai pimpinan komisi dan anggota semua turun.
"Diantaranya Ade Rahmat Lamadihami (saya sendiri), Fahrizal Teng, Junaidi Bahrudin, Zulfikri Andili, Sartini Hanafi, Irawati Norman, Bahtiar Mole, Ali Syarif, dan Ridwan AR, itu kami turun langsung," sebutnya, ketika di hubungi, pada Jumat (03/10/2025).
Kata Ade Rahmat, beberapa dinas yang di sidak dan dikunjungi yaitu Disperindag dengan sasarannya pasar tradisional Gamalama, Kantor PLN dengan sasaran memastikan PJPU (Pajak Penerangan Jalan Umum), Perumda Ake Gaale dengan sasaran penagihan dan meteran air serta Dinas Pariwisata dengan sasaran beberapa pariwisita di kota Ternate.
"Untuk di pasar kami menemukan tata kelola pasar yang sembraut, sampah, jalan yang sempit, dan pemanfaatan aset bangunan yang beralih fungsinya. Jadi kami temukan ada bangunan di pasar itu di alihkan jadi kos kosan," ujarnya.
"Selain di pasar, kami juga ke pariwisata, PLN dan PDAM, kalau untuk di PDAM atau Ake Gaale itu terkait dengan penagihan dan meteran air, untuk di PLN kami hanya memastikan PJPU (Pajak Penerangan Jalan Umum)," jelas Anggota Komisi II.
Politisi NasDem mengatakan bahwa Komisi II DPRD Kota Ternate berkomitmen bagaimana mengoptimalisasi PAD Kota Ternate. Apa lagi dengan kondisi transfer ke daerah yang saat ini menurun.
"Jadi setelah kami melakukan sidak ini, kami akan melakukan pemanggilan terhadap dinas-dinas terkait untuk memastikan dan mengkordinasikan temuan yang di temukan dalam waktu sidak. Jadi rencananya di hari senin kami akan panggil Satpol PP, DLH dan Disperindag," katanya.
"Meskipun satpol PP dan DLH berada di babawah komisi lain (kami tetap berkordinasi dengan komisi lain), karena fokus kami Hanya ke permasaalahan yang berefek ke PAD kota, salah satu yang kami harapkan misalkan untuk di bangun pos pemantauan di pasar utamanya di titik-titik tertentu," tambahnya.
Sehingga, lanjutnya, para pedagang yang biasa jualan di jalan dan trotoar bisa langsung di tegur, kalau tidak nanti jadi problem terus dengan para pedagang.
"Jangan nanti pedagang sudah gelar jualan baru ditegur ujung-ujungnya pasti ribut," cecar Dia. (Adi).