Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) IPMAJOR, Irsyandi Darto
Halsel, ST - Ikatan Pelajar Mahasiswa Joronga (IPMAJOR) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) mendesak Bupati Halmahera Selatan Hasan Ali Basam Kasuba agar tindak oknum yang mencatut Nama Bupati demi kepentingan pribadi.
Bahtiar Hi. La Adu, adalah oknum yang terus membawa-bawa nama Bupati Halsel untuk keinginan menjadi Bendahara Desa Tawabi, Kecamatan Kepulauan Joronga.
Sementara, sesuai dengan administrasi secara sah bahwa Bendahara Desa Tawabi adalah Andri Muksin.
Diketahui bahwa Bahtiar Hi. La Adu telah memiliki beberapa posisi jabatan, di antaranya, Kepala Sekolah SMK Nurul Hasan, Sekretaris Kopdes Merah Putih Tawabi, dan Pendamping PKH Kecamatan Joronga.
Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah (PPD) IPMAJOR, Irsyandi Darto, sesalkan tindakan oknum tertentu yang sengaja memainkan peran dengan menghambat urusan desa.
"Hal ini demi menjaga tranparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan desa Tawabi, akan tetapi oknum Bahtiar Hi. la Adu terus mengintervensi urusan keuangan desa Tawabi tanpa dasar kewenangan yang sah, bahkan membawa-bawa nama bupati dan wakil bupati Halmahera selatan dalam persoalan internal desa," sesalnya, kepada media ini, Sabtu (05/07/2025).
Menurut Sandy sapaan akrab Irsyandi bahwa tindakan Bahtiar Hi. La Adu sangatlah tidak etis dan berpotensi menyesatkan masyarakat yang ada, jadi tidak ada klaim sepihak yang mencatut nama pejabat daerah tanpa bukti administrasi resmi.
"Karena sesuai dengan informasi yang kami dapat bahwa sesuai dengan keputusan resmi melalui administrasi, bahwa Bendahara Desa Tawabi secara resmi adalah Andri Muksin, tapi kenapa Bahtiar Hi. La Adu ngotot dengan membawa nama Bupati dan BPMD Halsel untuk menggantikan Andri Muksin sebagai bendahara, ini kan naif," ujarnya.
Sandy menyebutkan bahwa Bahtiar Hi. La Adu diketahui telah menjabat sebagai Kepala Sekolah SMK Nurul Hasan, Sekretaris Kopdes Merah Putih Tawabi, dan Pendamping PKH Kecamatan Joronga, lalu saat ini ngotot merebut posisi Bendahara di Desa Tawabi.
"Kami minta dan desak kepada Bupati, jangan biarkan orang-orang semacam ini mendapat posisi jabatan, karena nantinya akan merusak nama baik Bupati, karena secara mayoritas masyarakat Tawabi juga menolak dan tidak suka tindakan yang di lakukan oleh Bahtiar," pintanya. (Tim/Red).