News

Dua Periode Kepemimpinan Ali Ibrahim-Muhammad Senin,Masyarakat Trans Maidi Merasa diabaikan.

Sebarkan:

 


Samudratimur.Com.Tikep - Masyarakat Trans Maidi, Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara, dianaktirikan oleh Pemerintah Kota Tidore. 


Pasalnya, sudah beberapa tahun lamanya tidak ada perhatian dari Pemkot Tikep terhadap masyarakat Trans Maidi pada dua kebutuhan utama, yakni Kebutuhan Akses jalan, dan kebutuhan saluran air untuk bertani. 


"Sebenarnya kami di sini kan, di Transmigrasi Maidi ini punya kebutuhan paling mendasar sekali itu pembuangan air, dan jalan," ucap Kepala Dusun Trans Maidi, saat di temui awak media, Sabtu (07/09/2024). 


Kata Dia, Masyarakat Trans Maidi punya hidup sehari-hari hanya bertani, olehnya itu ada perhatian dari Pemkot Tikep agar betul-betul perhatikan dan ada kepedulian terhadap masyarakat.  


Dirinya menyampaikan, bahwa Pernah dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tikep pernah datang untuk mengecek langsung akan tetapi sampai sejauh ini tidak ada realisasi ataupun kebijakan yang di lakukan. 


"Intinya disini, kami bertani juga sudah tidak bisa, apa lagi saat ini kendala yang paling berat kami saat ini juga adalah binatang buas," ujarnya. 


Ia pun sesalkan bahwa kehadiran masyarakat Trans Maidi disini juga ditempatkan langsung oleh Pemkot Tikep, tapi jangan hanya ditempatkan dan tidak diperdulikan begitu saja. 


"Seakan-akan kami di anak tirikan, padahal kami juga masyarakat Tikep dan juga masyarakat Indonesia. Kami juga butuh hidup, maka kami minta ada perhatian dari pemerintah, dan kami berharap pemkot segara buka kami punya akses jalan, jangan hanya pantau dan tidak ada realisasi apa-apa," tegasnya. 


Sementara, salah satu masyarakat Trans Maidi, Jamhuri, menjelaskan bahwa di Trans Maidi disini ketika terjadi curah hujan besar akan terjadi genangan air yang cukup tinggi, yang berikut terkendala adanya binatang buas seperti Buaya. 


"Olehnya itu, kami minta segera pemerintah tolong angkat dari penderitaan kami," sesalnya. 


"Harapannya, masyarakat trans maidi ini pengen juga sukses, jadi kendala besar atau kecil apapun, kami juga mau nyaman. Kami minta agar bisa diperhatikan oleh pemerintah dan bukan pemerintah tidak memperhatikan kami, tapi mungkin waktunya belum pas," terangnya. 


"Kami maunya itu bukan kita ambil hasil dari luar. Tapi dari luar yang harus ambil hasil di kita, tetapi sampai sejauh ini kita juga sudah tutup penghasilan. Di beberapa tahun lalu masih lancar, tapi beberapa tahun ini sudah tidak lagi bertanam cocok," jelas Dia.( Red).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini