Dr. Faisal (kepala UPT Puskesmas Rawat Inap Akelamo)
ST - Akelamo — Tuberkulosis (TB) masih menjadi
salah satu penyakit menular yang memerlukan perhatian serius di Indonesia.
Menyadari pentingnya pencegahan dan pengendalian TB, UPT Puskesmas Rawat Inap
Akelamo memperkenalkan sebuah inovasi baru bernama JATI MUDDA, singkatan dari
Jaring Temukan dan Investigasi Kontak mulai dari Desa.
Dalam upaya memberantas penyebaran penyakit
Tuberkulosis (TB), UPT Puskesmas Rawat Inap Akelamo meluncurkan sebuah inovasi
bertajuk JATI MUDDA, akronim dari Jaring Temukan dan Investigasi Kontak mulai
dari Desa. Inovasi ini merupakan hasil gagasan dari Suhardin Ahmad, A.Md.Kep,
bersama tim kesehatan Puskesmas, sebagai langkah strategis menekan laju
penularan TB di lingkungan masyarakat.
TB adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penularannya sangat mudah, terutama
melalui kontak erat dalam lingkungan rumah atau komunitas. Melalui JATI MUDDA,
tim kesehatan akan melakukan penjaringan aktif dan investigasi terhadap
individu yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien TB, khususnya di
desa-desa sekitar.
"Inovasi ini hadir sebagai bentuk
kepedulian kami terhadap penyebaran TB yang masih cukup tinggi. Kami ingin
memutus mata rantai penularan dari akar, yaitu dari keluarga dan lingkungan
terdekat pasien," jelas Suhardin Ahmad.
Tidak hanya fokus pada deteksi dini dan
pelacakan kontak, JATI MUDDA juga memiliki pendekatan edukatif dan psikososial.
Para penyintas TB dilibatkan langsung dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi,
untuk memberikan semangat dan dukungan moral kepada pasien yang sedang
menjalani pengobatan.
“Kehadiran para penyintas diharapkan mampu membangun kepercayaan diri pasien, bahwa TB bisa disembuhkan. Mereka adalah bukti hidup bahwa disiplin minum obat akan membawa kesembuhan,” tambahnya.
Lebih lanjut, inovasi ini juga bertujuan
mengubah cara pandang masyarakat terhadap TB. Melalui edukasi yang
terus-menerus, masyarakat diharapkan tidak lagi menganggap TB sebagai penyakit
yang memalukan.
Kepala Puskesmas Rawat Inap Akelamo, dr. Faisal, menyampaikan harapannya agar masyarakat mendukung penuh program ini.
“Kami ingin menghapus stigma negatif. TB
bukan aib, bukan kutukan, dan bukan hal yang harus disembunyikan. Dengan
pengobatan yang teratur, TB bisa disembuhkan. Jangan jauhi penderitanya, tapi
dukung mereka untuk sembuh,” tegas dr. Faisal.
Dengan inovasi JATI MUDDA, Puskesmas Rawat
Inap Akelamo berharap bisa menciptakan masyarakat yang lebih sadar kesehatan,
peduli satu sama lain, serta bebas dari diskriminasi terhadap
penderita TB.(Red)