News

Bangkit dari Cedera, Harun Sukses Budidaya Ikan Air Tawar di Weda

Sebarkan:

 

Harun terlihat sedang berada di dalam kolam ikan bersantai dengan ikan yang di budidaya

Halteng, ST - Dari sebuah kolam kecil yang digali dengan cangkul bersama keluarganya, Harun, warga Desa Kulo Jaya, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, kini telah memiliki 22 kolam ikan air tawar. 

Perjalanan panjang dan penuh liku itu menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih sukses.

Harun memulai usahanya pada tahun 2020, bermodalkan semangat dan kondisi geografis desanya yang kaya akan sumber mata air. Saat itu, ia baru saja pulih dari kecelakaan kerja yang membuatnya lumpuh sementara akibat patah tulang belakang.

“Saya sempat putus asa, tapi karena tuntutan hidup dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga, saya mencoba bangkit. Awalnya hanya ingin memenuhi kebutuhan rumah tangga,” ujar Harun saat ditemui belum lama ini.

Sebelum terjun ke dunia perikanan, Harun bekerja sebagai kuli bangunan sejak 2004. Namun pada 2017, ia mengalami kecelakaan jatuh dari bangunan bertingkat yang membuatnya divonis cedera permanen. Sejak itu, ia tak lagi bisa melakukan pekerjaan fisik berat.

Berbekal keinginan untuk tetap produktif, Harun memutuskan mencoba budidaya ikan air tawar. Di tahun pertamanya, ia menggali satu kolam ikan secara manual dan mengisinya dengan ikan nila. Hasilnya sebagian dikonsumsi sendiri, sisanya dijual ke warga sekitar.

Melihat hasilnya menjanjikan, ia mulai menambah jumlah kolam sedikit demi sedikit. Tahun 2021, dua kolam baru dibuat menggunakan alat berat dan jenis ikan pun diperluas menjadi ikan koin dan gurame.

Pada tahun 2022, Harun menambah empat kolam lagi. Setahun berselang, ia kembali menambah satu kolam dan mulai membudidayakan ikan lele. Total kolam saat itu telah mencapai delapan unit, dengan hasil panen ratusan kilogram.

Setiap panen tak hanya memberi keuntungan ekonomi, tetapi juga perhatian dari pemerintah daerah. Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Halmahera Tengah pun kerap hadir menyaksikan proses panen.

Masuk tahun 2024, dua kolam baru kembali dibangun dengan tambahan jenis ikan tawes dan patin. Sedangkan tahun 2025, berkat dukungan penuh dari PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Harun berhasil menambah 12 kolam sekaligus. Jenis ikan bawal pun ikut dibudidayakan.

“Total kini ada 22 kolam. Di akhir bulan ini, kami akan panen besar-besaran, targetnya ribuan kilogram. Rencananya akan dihadiri Bupati Halmahera Tengah, pihak perusahaan, dan pemerintah desa,” jelasnya penuh semangat.

Tak hanya menjadi sentra budidaya ikan air tawar, lokasi kolam-kolam milik Harun juga menawarkan pemandangan yang asri dan menarik. Di sore hari, area ini menjadi tempat favorit warga sekitar untuk bersantai. Harun pun berencana mengembangkan tempat ini sebagai wisata edukasi perikanan di masa mendatang.

“Di desa ini air melimpah, tinggal bagaimana kita bisa manfaatkan. Budidaya ikan air tawar punya peluang besar, apalagi belum banyak yang menekuninya secara serius,” kata Harun.

Kini, dari keterbatasan fisik dan keterpurukan ekonomi, Harun menjelma menjadi pengusaha lokal yang sukses dan inspiratif. 

Usahanya tak hanya sebatas menghidupi keluarga, tetapi juga membuka mata banyak orang bahwa keberhasilan bisa diraih dari tempat dan kondisi apa pun—asal ada tekad, kerja keras, dan pantang menyerah. (Tim/Red). 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini