News

LPI Minta Gubernur Sherly Buat Terobosan Baru Terbitkan Edaran Standarisasi Mesin Speedboat Ternate-Sofifi

Sebarkan:

 

Koordinator Lembaga Pengawasan Independen Maluku Utara, Rajak Idrus

Sofifi, ST - Lembaga pengawasan independen (LPI) Maluku Utara minta Pemerintah Provinsi segera keluarkan Surat Edaran terkait kegunaan Mesin tempel 100 PK untuk Speedboat rute Ternate-Sofifi. 

Permintaan berupa desakan dari LPI, guna demi kenyamanan pihak penumpang, karena sesuai dengan dengan data yang tercover bahwa kurang lebih 258 speedboat beraktifitas rute Ternate-Sofifi. 

"Sesuai pantauan LPI-MU di lokasi pelabuhan penyebrangan Semut mangga dua di kota ternate bahwa data yang tercover melalui Koperasi mutiara mangga dua, bahwa ada kurang lebih 258 Speedboat, untuk rute ternate-sofifi," ucap Koordinator LPI-MU Rajak Idrus, pada Kamis (12/06/2025). 

"Tapi dari 258 speedboat yang di gunakan adalah semua mesin berkapasitas 40 PK, seharusnya Pemrov melalui dinas perhubungan harus mengelurkan edaran khusus untuk pemakayan Mesin Speedboat dengan menggunakan mesin 100 PK," sambungnya. 

Sebab kata Jeck sapaan akrab Rajak, bahwa ini bagian dari kenymanan penumpang selama dalam penyebrangan, karena Provinsi Maluku Utara hanya Dua kabupaten yang menggunakan speedboat dengan mesin tempel 100PK yakni Halsel dan Morotai. 

"Jadi seharusnya pelabuhan semut mangga dua sudah menggunakan mesin yang berkekutan 100 PK. Ini harus menjadi perhatian serius oleh Pemprov melalui Dishub Malut," ucapnya. 

Menurut Jeck, pelabuhan penyebrangan semut mangga dua dari rute ternate-sofifi yang di kelola langsung oleh koperasi Mutiara patut di berikan penghargaan dan apresiasi dari pemerintah sebab hal ini sangat membantu proses perjalalanan Masyrakat melalui jalur trasportasi laut. 

"Begitu juga lebih menambah sistem pendapatan daerah jika itu di kelola secara baik. Olehnya kami minta kepada Pemprov agar berpikir secara rasio, karena ini soal pendapatan daerah," katanya. 

Lebih lanjut dikatakan, bahwa terdapat salah sistem yang di terapkan oleh koperasi mutiara mangga dua yakni, 'Semut Mutiara', sistem tersebut untuk mendeteksi berapa banyak penumpang per hari yang akan menuju sofifi dengan menggunakan Speedboat melalui jalur laut. 

"Dari sistem itu lah bisa mengatahui pendapatan yang masuk melalui pemerintah pusat. Bahkan sistem semut mutiara tersebut bisa di gunakan para penumpang untuk membeli tiket tanpa harus mengantri panjang di loket pembelian tiket," sebut Koordinator LPI-MU. 

Koordinator LPI-MU, menyarankan Pemprov melalui Dishub Malut agar memiliki formulasi bahkan menciptakan terobosan untuk berkoordinasi dengan menajemen koperasi mangga dua semut agar sektor pendapatan daerah pun bisa masuk ke Pemprov bukan hanya ke pemerintah pusat. (Tim/Red). 

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini