News

Teknologi AI Diprediksi Jadi Penentu Arah Pendidikan dan Kehidupan Harian dalam Lima Tahun Mendatang

Sebarkan:

 

Fahcry Dj. Fabanyo | Web Developer

Jakarta | ST — Dalam lima tahun ke depan, teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) diprediksi akan membawa perubahan signifikan, khususnya dalam sektor pendidikan dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Para pakar menyebutkan bahwa adopsi AI bukan lagi sekadar tren, melainkan kebutuhan strategis yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan (18 /05/2025).

Di bidang pendidikan, AI membuka peluang besar dalam menciptakan sistem pembelajaran yang lebih personal dan adaptif. Dengan teknologi ini, siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan dan gaya belajarnya masing-masing, sementara guru terbantu dalam memantau kemajuan siswa melalui analisis data secara otomatis.

“AI memungkinkan pembelajaran lebih inklusif dan efisien. Misalnya, siswa yang tertinggal bisa mendapatkan materi yang disesuaikan, sementara yang unggul bisa terus berkembang tanpa batas,” ujar Fahcry Dj. Fabanyo, Web Developer dari Maluku Utara yang kini berkerja disalah satu Perusahaan IT Jakarta.

Tidak hanya itu, AI juga dimanfaatkan dalam pengembangan konten interaktif, penilaian otomatis, hingga pendeteksian dini terhadap masalah belajar seperti disleksia atau gangguan perhatian. Hal ini dinilai dapat membantu sistem pendidikan Indonesia lebih merata dan adaptif terhadap kebutuhan zaman.

Sementara itu, dalam kehidupan sehari-hari, kecerdasan buatan telah mulai terasa manfaatnya—mulai dari asisten virtual, rekomendasi belanja, hingga sistem navigasi yang lebih akurat. Dalam lima tahun ke depan, AI diperkirakan akan lebih terintegrasi ke dalam kehidupan masyarakat, mulai dari rumah tangga pintar, layanan kesehatan berbasis AI, hingga manajemen keuangan personal.

Masyarakat akan terbantu dalam mengambil keputusan sehari-hari—seperti memilih rute tercepat, mengatur pola makan sehat, hingga mengelola waktu kerja dan istirahat—dengan bantuan sistem berbasis AI. Teknologi ini dinilai mampu meningkatkan kualitas hidup secara langsung, terutama di kota-kota besar dengan mobilitas tinggi.

Namun, sejumlah pihak mengingatkan pentingnya literasi digital dan etika penggunaan AI. “Penting untuk tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga memahami cara kerja dan risiko teknologi ini. Anak-anak perlu dibekali pemahaman AI sejak dini agar siap menghadapi masa depan,” tambah Ai (nama Pangggilan Sehari-hari).

Pemerintah dan sektor swasta diharapkan turut berperan aktif dalam menyediakan infrastruktur, pelatihan, serta kebijakan yang berpihak pada penggunaan AI yang adil dan bertanggung jawab.

Dengan potensi yang besar dan manfaat yang nyata, teknologi AI diperkirakan akan menjadi salah satu fondasi utama dalam pembangunan pendidikan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dalam lima tahun mendatang.(Red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini