Ternate, ST - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, Seksi Konservasi Wilayah I Kota Ternate, Maluku Utara, merilis tingkat penyelundupan dan penangkapan satwa liar selama tahun 2025 menurun.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi Konservasi BKSDA Maluku Seksi Konservasi Wilayah I Kota Ternate, Abas Hurasan, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (08/12/2025).
Abas, menjelaskan di tahun 2025 penyelundupan dan penangkapan satwa liar menurun, yang ada hanya pemeliharaan satu_dua ekor dari masyarakat.
"Di tahun 2025 ini untuk yang besar tidak ada, hanya satu_dua ekor yang di peliharaan, tapi kalau kita ke aturan, sebenarnya tidak boleh, karena ini menyangkut dengan satwa liar, jadi ketika kita lihat ada yang pelihara, kita mulai bangun pendekatan untuk jelaskan terkait dengan aturannya," ujarnya.
Olehnya itu, lanjut Kasi, dengan hasil sosialisasi kepada masyarakat tentang aturan untuk peliharaan satwa liar, maka dengan sendirinya masyarakat menyerahkan langsung di kantor, terkadang juga masyarakat melaporkan.
Ia, menceritakan, bahwa kebanyakan pemeliharaan burung (stwa liar) hanya sebatas hobi dan kesenangan, cuman karena ini sebuah aturan maka tetap harus di serahkan.
"Alhamdulillah, dengan sendirinya yang lain menyerahkan ke kami. Kebanyakan pemeliharaan ini hanya karena hobi, cuman karena ini adalah aturan, maka kami tetap bangun pendekatan dan terus sosialisasi," terangnya. (Tim/Red).
