Kantor BMKG stasiun 1 Baabullah ternate
Ternate, ST - Mantan bendahara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate berinisial SY diduga kuat melakukan penyelewengan dan penggelapan anggaran Pos Hujan selama 2 (dua) bulan.
Sesuai informasi yang dihimpun media ini, sebanyak 31 Pos hujan yang belum menerima honor selama 2 bulan yakni bulan November-Desember 2024. Akibat mantan bendahara diduga kuat telah melakukan penggelapan anggaran.
"Katanya itu anggaran sudah cair, tapi di gelapkan oleh Bendahara SY, akibat penggelapan itulah, SY di berikan sanksi tegas dan di gantikan bendahara yang baru," ucap salah seorang Pos Hujan, yang enggan dipublikasikan namanya, saat dikonfirmasi awak media, Senin (17/03/2025) kemarin.
Dirinya, menyebutkan sampai hari ini belum ada kejelasan menyangkut dengan honor selama 2 bulan, buntut dari efisiensi anggaran.
"Ya, sesuai informasi yang kami dapat itu, katanya ada efisiensi anggaran, jadi nanti di usahakan, tapi di usahakan ini hanya menunggu pengembalian dari mantan bendahara, dan juga menunggu kepastian pemotongan anggaran dari Efisiensi ini berapa, baru di antusias. Informasi yang kami dapat sih begitu," ujarnya.
Ia, mendesak agar hal tersebut ada tindakan dan tanggungjawab dari Kepala BMKG Maluku Utara, karena dengan berbagai alasan dan informasi yang di dapatkan, semuanya belum ada kepastian yang jelas.
Sementara, Kepala BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin, ketika dikonfirmasi, menyampaikan soal tunggakan 2 bulan untuk 31 Pos hujan itu nanti di bayarkan.
"Sesuai dengan hasil kesepakatan diatas materai itu batas waktu pengembalian uang oleh mantan Bendahara ini sampai akhir 2025," ucapnya.
Sakimin, juga mengatakan bahwa dengan terjadi nya efisiensi maka masih menunggu kapastian, akan tetapi kata Sakimin, anggaran tunggakan itu tetap bergantung pada pengembalian dari mantan Bendahara.
"Sebenarnya anggaran itu sudah cair, tapi karena mantan bendahara gelapkan, akhirnya bangun kesepakatan tanda tangan di atas materai untuk di kembalikan, baru di kasih sama Pos hujan, apa lagi sekarang ini terjadi efisiensi anggaran juga," terangnya. (Tim/Red).