Samudratimur.Com.Tikep - Tidak ada satu orang wanita yang ingin hidup sebagai seorang janda, Menyandang status sebagai janda memanglah tidak mudah, seorang wanita harus kuat dan bermental baja untuk menghadapi segalanya seorang diri.
Tak aneh apabila beberapa janda kerap berjuang myati-matian dengan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah, demi membesarkan anak-anaknya hingga sukses.
Seperti kisah seorang janda yang bernama Jani umur 50 tahun ini, berkelahiran Desa Kebayan, Kabupaten Bandung, yang diketahui hidupnya seorang diri dengan ketergantungan pekerjaan.
Janda anak 7 ini rela bekerja sebagai petani, di Desa Trans Maidi, Kecamatan Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan (Tikep). Awal mula hidup di desa trans maidi pada tahun 2009, dengan pekerjaan pokoknya bertani yang memiliki hasil yang dapat mencukupi kebutuhan rumah tangga hingga anak-anaknya.
Tapi kini, Janda anak 7 ini kembali menjerit dengan pekerjaan nya, aktifitas pekerjaan terganggu dengan hadirnya binatang buas (buaya). Bukan sekadar buaya sebagai pengganggu tapi juga dampak dari genangan air yang cukup tinggi karena tidak ada saluran air.
Akhirnya, Jani tidak lagi bekerja dan tidak memiliki hasil untuk mengurusi ke-7 anak yang menjadi tanggung jawabnya.
"Saya tidak bisa lagi bekerja, akibat sudah ada bintang buas (buaya) yang telah memakan korban dan juga tegenangnya air sehingga saya tidak bisa lagi bekerja untuk berpenghasilan, sementara saya harus menghidupkan dan bertanggungjawab dari ke-7 anak saya," ujar Jani penuh dengan cucuran air matanya, saat di wawancarai Samudratimur.Com.degan kondisi dalam rumah tegenam Air, Minggu (08/09/2024).
"Bantu kami pak walikota dan wakil walikota Tidore, hanya kalian yang bisa membantu kami, juga bisa menghidupkan kami kembali, ini sudah banyak warga trans maidi yang sudah pindah jadi tersisa tinggal kami beberapa orang saja, bantu kami pemerintah tidore," tambahnya, sambil menggendong satu anaknya yang masih bayi balita.
Dirinya pun menceritakan, Ia selalu di hantuhi dengan rasa takut saat tidur di malam hari, akibat menghawatirkan terjadinya curah hujan dan juga binatang buas (buaya) mengelilingi rumah-rumah warga termasuk rumahnya,(red).