Ternate - ST | Sebanyak 22 mahasiswa Kuliah Berkarya dan Bermasyarakat (Kubermas) Tahap 1 Universitas Khairun (Unkhair) Ternate menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik Trichosi kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Rindang, Kelurahan Santiong, Kecamatan Ternate Tengah, Kamis (01/08/2024).
Diketahui, pupuk organik Trichosi yang ramah lingkungan merupakan campuran antara Trichoderma dan Bokasi.
Pelatihan tersebut berlangsung di Kantor Lurah Santiong, ini resmi di buka oleh Camat Ternate Tengah, Fahmi Basa Amin, dan turut dihadiri Lurah Santiong Sunarto Andili, dosen pembimbing lapangan (DPL) Betty Kadir Lahati, SP., M.Si, serta Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Unkhair, Fatmawati kaddas, SP., M.Sc, serta Mila Fatmawati, SE., ME
Selain pupuk organik Trichosi, mahasiswa Kubermas melatih KWT Rindang membuat demplot pupuk organik.
Korlap Kubermas Tahap 1 Unkhair di Santiong, Faujan M Tahir, dalam sambutannya, mengatakan apresiasi terhadap kerja sama rekan-rekannya sehingga pelatihan dapat berlangsung dengan baik.
"Mudah-mudahan dengan pelatihan ini dapat mengedukasi masyarakat Santiong, membuat pupuk organik untuk tanaman," ujar Faujan, mahasiswa Fakultas Hukum.
Betty Kadir Lahati, SP.,M.Si selaku DPL mahasiswa Kubermas Santiong, mengatakan jenis pupuk organik Trichosi bahan-bahannya dapat dengan mudah diperoleh masyarakat.
Seperti halnya kotoran kering ternak sapi yang banyak ditemukan, terutama saat ramainya penjualan hewan kurban di hari raya Idul Adha.
"Ini juga salah satu motivasi kita untuk jangan sampai kotoran hewan ini hanya jadi limbah," tandanya.
Lebih lanjut, Betty kemudian mengarahkan agar peserta pelatihan bisa langsung melihat pembuatan pupuk organik Trichosi yang didemonstrasikan oleh mahasiswa Kubermas.
Dikesempatan yang sama, Camat Fahmi Basa Amin, mengatakan Pemerintah Kecamatan Ternate Tengah sangat mendukung program kerja mahasiswa Kubermas Unkhair.
"Saya sangat bangga terkait dengan pemanfaatan pupuk organik yang mudah kita cari, dan dibuatkan menjadi pupuk organik cair dan padat," kata Fahmi.
Baginya, pelatihan sangat berguna bagi masyarakat dalam mengelola limbah rumah tangga, maupun hewan menjadi pupuk. Apalagi saat hari raya Idul Adha banyak Sapi Qurban didatangkan, dan dijual di Kelurahan Santiong.
Mantan Camat Ternate Barat, juga mengaku baru mengetahui adanya lahan pemanfaatan lahan di Santiong untuk pertanian, sehingga patut di syukuri kehadiran mahasiswa Kubermas yang melatih pembuatan pupuk organik.
"Kehadiran adik-adik mahasiswa ini kemudian bisa menambah semangat bagi lurah, tim Penggerak PKK dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan edukasi, inovasi produk-produk baru," tambahnya.(Red)