Halmahera Barat - ST | Polemik terkait pemindahan lokasi pembangunan Rumah Sakit (RS) Pratama dari Kecamatan Loloda ke Kecamatan Ibu, Kabupaten Halmahera Barat (Halbar), terus bergulir. Namun, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjelang Pilkada 2024.
Kepala Desa Jano Trans, Yansen Ngosa, menegaskan bahwa masyarakat Loloda, khususnya Halbar, tidak perlu terpengaruh dengan isu-isu provokatif terkait rencana pemindahan lokasi pembangunan RS Pratama. “Masyarakat Kecamatan Loloda diminta jangan mudah terpengaruh isu provokatif mengenai pemindahan RS Pratama yang dapat memperkeruh situasi kamtibmas di wilayah Halbar pada umumnya dan di Kecamatan Loloda khususnya,” kata Yansen pada Selasa (16/07/2024).
Yansen menjelaskan, berdasarkan hasil verifikasi dan kunjungan lapangan yang dilakukan oleh tim yang terdiri dari beberapa kementerian, direkomendasikan bahwa pembangunan RS Pratama tetap dilaksanakan sesuai dengan Rencana Kegiatan (RK), yakni di Kecamatan Loloda.
"Apabila Pemerintah Daerah Halbar ingin mengganti lokasi pembangunan dari Desa Jano ke desa lain, namun tetap berada di Kecamatan Loloda. Jadi kami tetap menjaga situasi kamtibmas tetap aman dan kondusif," tambahnya.
Lebih lanjut, dalam rekomendasi dari tim kementerian juga dinyatakan bahwa pembangunan RS Pratama tidak disetujui untuk dilanjutkan di Kecamatan Ibu, karena hal ini bertentangan dengan aturan yang berlaku.
“Kami juga selaku pemerintah mampu menjaga kamtibmas di desa berjalan dengan kondusif sampai jelang pilkada serentak 2024,” ujarnya.
Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab, serta terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah mereka.(Red)